TAROT Cur-Hat
Layanan konsultasi profesional menggunakan permainan kartu Tarot dalam membahas masalah klien.
20150711
12 TAROT dan SPONTANITAS
Pendidikan akademis sering kali menuntut seseorang untuk selalu berpikir logis atau rasional. Akibatnya tindakan dan ucapan orang tersebut selalu beralasan dan mengikuti suatu tata cara tertentu. Yaitu melakukan suatu perbuatan untuk mewujudkan tujuan yang di-inginkan. Sehingga orang-orang yang berbuat tanpa alasan, tujuan, atau keinginan sering kali dianggap tidak lazim. Begitu juga dengan orang-orang yang bertindak tanpa tata cara atau aturan, sering kali dianggap liar.
Padahal satu-satunya cara menjadi diri sendiri adalah dengan bertindak spontan. Pada saat spontan, tindakan kita akan bersifat original atau genuine. Orang yang bertindak spontan tidak akan kecewa dengan akibat apapun dari perbuatannya. Karena tindakan dan ucapan yang spontan tidak dilakukan untuk mewujudkan tujuan apapun. Yaitu melakukan sesuatu karena memang benar-benar ingin melakukannya. Bukan karena mengikuti kelaziman, dan bukan pula karena suatu aturan atau tata cara.
Tindakan dan ucapan spontan ada dua jenis. Ada yang spontan tanpa sadar, dan ada yang spontan namun tetap sadar penuh. Perbuatan spontan yang dilakukan tanpa sadar biasanya bersifat destruktif atau merusak. Perbuatan ini adalah perbuatan yang liar. Spontanitas yang semacam ini tidaklah benar-benar spontan. Sumber perbuatannya berasal dari timbunan atau endapan emosi yang tidak disadari. Perasaan dominan seseorang akan mempengaruhi ucapan dan perbuatannya jika tingkat kesadaran orang tersebut menurun.
Bagi orang-orang yang tekun berlatih meditasi, biasanya sudah bisa tetap sadar pada saat aktifitas pikirannya berkurang. Pada saat tenang, orangnya tidak melamun atau tidak terbawa perasaan. Ketenangan seperti inilah yang bisa melahirkan spontanitas. Tindakan dan ucapan spontan timbul dari sikap mental yang santai. Bukan muncul dari sikap mental yang tegang. Inilah yang saya maksud spontan namun tetap sadar penuh. Pada sikap mental yang santai, maka otak berada pada kondisi paling kreatif untuk menghasilkan ide dan merumuskan solusi. Sehingga perbuatannya akan bersifat konstruktif.
Bukan itu saja. Tindakan dan ucapan spontan yang bersumber dari kesadaran, akan membuat seseorang menjadi selaras dengan kebetulan-kebetulan yang akan terjadi. Sering kali ucapannya tiba-tiba saja menjadi kenyataan dan tebakannya sering kali tepat. Tetapi ketika melakukannya dengan beralasan atau bertujuan, maka ucapannya tidak manjur dan tidak tepat lagi. Perbuatan spontan sebenarnya adalah cara seseorang untuk terhubung dengan "hidup". Karena hidup selalu dialami dalam bentuk saat ini. Alasan dan tujuan akan membuat seseorang terputus dari saat ini dan tidak selaras dengan alam.
Permainan kartu Tarot terdiri dari beberapa bagian. Ketika sedang mengocok kartu, sebenarnya kita sedang menurunkan frekuensi gelombang otak, menuju sikap mental yang lebih santai, dan meningkatkan kesadaran. Pada saat memilih kartu, maka kita sedang menyadari tangan yang sedang digerakkan oleh pikiran bawah sadar tanpa alasan logis atau tanpa tata cara yang rasional. Hanya menyadari tangan yang mengambil kartu, tanpa memikirkan kartu mana yang seharusnya diambil. Mengambil kartu secara spontan. Bukan memilih kartu karena suatu alasan tertentu.
Ketika membalik kartu, maka gambar kartu Tarot akan memicu intuisi. Seorang pembaca Tarot akan berbicara secara spontan tanpa memikirkan terlebih dahulu tentang apa yang ia katakan. Secara ajaib pembaca Tarot tau apa saja yang seharusnya diucapkan. Walaupun mungkin kata-kata tersebut tidak sesuai dengan etika atau tidak masuk akal. Pada saat itulah maka kata-kata yang terucap akan tepat dengan permasalahan yang sedang dihadapi, tepat dengan solusi yang dibutuhkan, dan tepat dengan masa depan yang akan dialami.
20140701
11 TAROT dan SELF READING
Sebelum membahas self reading, ada baiknya kita mengingat kembali beberapa hal umum tentang Tarot. Tarot adalah serangkaian kartu bergambar yang biasanya terdiri dari 78 lembar serta mempunyai komposisi tertentu. Komposisi dari serangkaian kartu Tarot biasanya terdiri dari 14 kartu Wands, 14 kartu Cups, 14 kartu Swords, 14 kartu Pentacles, dan 22 kartu Arkana Mayor. Kartu Wands, Cups, Swords, dan Pentacles, disebut juga kartu Arkana Minor. Kartu Arkana Minor menjelaskan tentang jiwa manusia, sedangkan kertu Arkana Mayor menjelaskan tentang peta perjalanan jiwa manusia.
Tarot Reading adalah proses mewacana
atau membaca atau menginterpretasikan tanda-tanda yang muncul pada kartu Tarot
yang terambil. Biasanya kartu Tarot diambil setelah mengajukan pertanyaan
tertentu. Kartu Tarot yang terambil digunakan sebagai tanda-tanda untuk memicu
intuisi dan mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat
memunculkan intuisi ini seorang pembaca Tarot diharapkan berada dalam kondisi
sadar pada gelombang otak tetha. Sedangkan orang yang mengambil kartu Tarot
diharapkan berada dalam kondisi sadar pada gelombang otak deep alpha.
Mengapa saya menyimpulkan bahwa
kondisi gelombang otak pembaca Tarot dan pengambil kartu harus diturunkan?
Karena jika dalam keadaan normal di gelombang otak beta, yang mengambil kartu
Tarot dan yang membaca kartu Tarot adalah pikiran sadar. Sedangkan informasi
yang ingin kita dapatkan berada di pikiran bawah sadar dan di pikiran bawah sadar
kolektif. Pada konsultasi menggunakan media kartu Tarot yang terjadi
sesungguhnya adalah : (1) Pikiran sadar tenang dan mengamati. (2) Pikiran bawah
sadar klien mengajukan pertanyaan. (3) Pikiran bawah sadar kolektif memberikan
jawaban melalui pembaca Tarot.
Seorang pembaca Tarot menurunkan
gelombang otak klien dengan memanfaatkan cara kerja syaraf cermin. Jika seorang
pembaca Tarot menurunkan gelombang otaknya sendiri ke frekuensi tetha, maka
orang yang sedang berkomunikasi dengannya akan turun juga gelombang otaknya ke
frekuensi deep alpha secara automatis. Jadi yang akan dicarikan jawabannya
adalah pertanyaan dari pikiran bawah sadar, bukannya pertanyaan dari pikiran
sadar. Pikiran sadar menanyakan hal-hal yang biasanya hanya merupakan efek
samping dari ketidak-jelasan yang berada di pikiran bawah sadar.
Selama ketidak-jelasan yang berada
di pikiran bawah sadar tidak menemukan jawabannya, maka pikiran sadar akan
terus menerus menghasilkan pertanyaan-pertanyaan tidak penting yang merupakan
efek samping dari pikiran bawah sadar yang panik. Menjawab semua pertanyaan
pikiran sadar, tidak akan membuat pikiran bawah sadar yang panik berubah
menjadi tenang. Supaya bisa tenang kembali, yang perlu dijawab adalah
ketidak-jelasan yang berada di pikiran bawah sadar klien.
Pikiran sadar dapat diamati pada
gelombang otak beta, pikiran bawah sadar dapat diamati pada gelombang otak deep
alpha, dan pikiran bawah sadar kolektif bisa diamati pada gelombang otak tetha.
Yang menjawab pertanyaan adalah pikiran bawah sadar kolektif yang akan
memberikan informasi berupa intuisi kepada pembaca Tarot berdasarkan
tanda-tanda pada kartu Tarot yang terambil. Pikiran bawah sadar kolektif
bersifat tenang, pada pikiran bawah sadar kolektif tidak ada ketidak-jelasan.
Kepanikan, kegelisahan, keresahan, atau kegalauan adalah gejala pada pikiran
bawah sadar yang akan membuat pikiran sadar menjadi bingung, linglung, atau
tidak tahu apa yang ingin dilakukan.
Berdasarkan pendapat saya tersebut,
maka bisa dipastikan bahwa seorang pembaca Tarot akan kesulitan untuk melakukan
self reading. Karena ia butuh untuk mengakses dua gelombang otak yang berbeda.
Yaitu mengakses kegelisahan melalui gelombang otak deep alpha, dan mengakses
jawabannya melalui gelombang otak tetha. Masalah berikutnya adalah, pada
gelombang otak tetha jawaban datang secara spontan atau seketika. Seorang
pembaca Tarot bisa menyadari jawaban itu namun akan sangat sulit untuk
mengingatnya dalam waktu yang lama. Sehingga dibutuhkan alat perekam suara atau
alat tulis untuk segera mencatat jawaban dari pikiran bawah sadar kolektif.
Tulisan saya ini adalah jawaban
logis dari pertanyaan banyak orang, yaitu: “Mengapa pembaca Tarot kesulitan
untuk membaca kartu bagi dirinya sendiri?”. Walaupun sulit, bukan berarti hal
itu tidak mungkin untuk dilakukan. Seorang pembaca Tarot bisa saja membaca
kartu bagi dirinya sendiri. Hanya saja ia butuh untuk memahami dua kondisi di
atas. Yaitu kondisi bahwa yang bertanya dan yang menjawab adalah dua fungsi
pikiran yang berbeda, dan jawabannya bersifat spontan dan sulit di-ingat. Di
sinilah pentingnya dasar teori. Yaitu sebagai alat bantu untuk menganalisa jika
terjadi hal-hal yang tidak dapat dimengerti.
Teori yang saya jelaskan sebenarnya
hanya merupakan kulit terluar dari ilmu tentang pikiran. Saya hanya mencoba
menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan Tarot dan Self Reading. Untuk bisa
memahami fungsi-fungsi dari pikiran sadar, pikiran bawah sadar, dan pikiran
bawah sadar kolektif, tidak bijaksana untuk mempelajarinya hanya lewat diskusi
dan studi literatur. Cara belajar yang saya sarankan adalah dengan meningkatkan
kesadaran spiritual untuk menempuh perjalanan guna menjelajah lapisan-lapisan
pikiran. Biasanya perjalanan ini ditempuh menggunakan metode berlatih meditasi
dan berpantang. Anda bisa mencari buku-buku meditasi atau mengunduhnya melalui
internet. Jika telah mencobanya, anda pun bisa menciptakan metode meditasi
pribadi yang nyaman untuk anda.
Hidup ini adalah hidup anda. Anda
adalah tokoh utama dalam cerita hidup anda. Semua yang terjadi dalam hidup anda
adalah tentang diri anda sendiri. Begitu juga kehadiran katu Tarot dalam
kehidupan anda. Kartu-kartu itu hanya datang kepada mereka yang sudah siap dan
benar-benar membutuhkan. Jika anda adalah seorang pembaca Tarot, maka
kartu-kartu itu datang untuk memperlihatkan rambu-rambu kepada anda. Tugas
utama anda adalah menolong diri anda sendiri menggunakan kartu Tarot itu. Jika
anda membacakan kartu Tarot untuk orang lain, maka pada hakekatnya itu adalah
salah satu cara untuk menolong diri anda sendiri. Kebaikan yang anda tabur,
anda sendiri yang akan menuai manfaatnya.
Jika anda cukup jeli untuk mengamati, semua nasehat yang anda berikan
kepada orang lain sesungguhnya berlaku juga untuk diri anda sendiri. Anda hanya
akan bertemu dengan klien yang mempunyai frekuensi aura yang sama dengan anda.
Berdasarkan hukum tarik-menarik, anda hanya akan bertemu dengan klien yang
mempunyai permasalahan yang mirip dengan apa yang pernah anda hadapi atau mirip
dengan apa yang sedang anda hadapi saat ini.
20131024
10 TAROT dan LEADERSHIP
Karakter Sanguinis pengaruh Ibunda dan karakter Melankolis pengaruh
Ayahanda yang saling berlawanan telah membentuk saya menjadi pribadi
yang bermasalah. Di satu sisi saya adalah orang yang berbuat spontan
tanpa perhitungan, sedangkan di sisi lain saya adalah orang yang terlalu
khawatir dan memperhatikan hal-hal yang kecil. Kondisi ini telah
memaksa saya untuk terus berjuang mendamaikan kedua karakter tersebut
dalam diri saya.
Masa remaja yang penuh pergolakan telah mengacaukan karir saya. Kegiatan belajar di SMA dan perkuliahan tidak berjalan sesuai rencana. Saya harus berpikir keras untuk men-siasati kepribadian saya yang bermasalah. Mulai dari belajar ilmu pernafasan, meditasi, bioenergi, sampai mendalami hakekat agama. Semua itu belum bisa mendamaikan pertempuran bathin yang terus berlangsung dan semakin hebat.
Secara tidak sengaja ketika saya masih bekerja sebagai pegawai outsourcing, saya mendalami ilmu Multi Level Marketing. Di sanalah untuk pertama kalinya saya memahami sumber keresahan jiwa ini. Yaitu tentang adanya sifat sanguinis yang berapi-api dan sifat melankolis yang bergelombang dalam diri saya. Mulailah saya coba untuk menyadari kapan sifat-sifat itu bekerja dan bagaimana menyikapinya.
Dan lagi-lagi secara tidak sengaja saya mempelajari buku Psikologi TAROT yang menjelaskan peta jiwa melalui gambar-gambar pada kartu. Dengan berbekal pemahaman tentang ilmu karakter saya coba membedah gambar-gambar pada kartu TAROT menurut persepsi saya sendiri. Akhirnya saya bisa memahami dan mengamalkan peta jiwa yang tersembunyi di balik gambar-gambar pada katu TAROT tersebut.
Pemahaman itu saya rangkai secara sistematis dan saya bagikan dalam bentuk pengajaran kursus TAROT. Saya punya keinginan agar orang lain yang punya masalah kepribadian seperti saya dapat mendapatkan pencerahan tentang sumber masalahnya dan bagaimana cara mengatasinya. Kursus TAROT ini saya beri nama TAROT NEW CONCEPT. Ilmu pengembangan diri inilah yang sekarang sering disebut sebagai ilmu LEADERSHIP.
Ternyata tidak semua orang ditakdirkan sebagai PROBLEM SOLVER. Kebanyakan orang tidak mempunyai mental LEADER. Sudah menjadi pola yang berulang dalam sejarah bahwa jumlah gembala selalu lebih sedikit dari domba ternak. Namun keinginan untuk berbagi telah memaksa saya untuk merumuskan sebuah metode pengajaran yang lebih sederhana dan lebih menyenangkan. Maka itu saya rumuskan TERAPI TAROT CUR-HAT.
Inti dari TAROT NEW CONCEPT dan TERAPI TAROT CUR-HAT adalah untuk menjelaskan bahwa sumber permasalahan bukanlah di luar diri, melainkan terdapat di dalam diri kita sendiri. Dengan lebih mengenal diri sendiri maka kita akan bisa memahami solusi untuk semua permasalahan yang datang ke dalam kehidupan kita. Bahwa kebingungan yang terjadi hanya efek dari pengaruh karakter Ibunda dan Ayahanda pada DNA kita.
Dengan belajar memahami kekuatan dan kelemahan dari karakter-karakter dalam diri kita, maka kita bisa menempuh perjalanan hidup dengan lebih lurus menuju tujuan. Yaitu sesuai peta jiwa yang tersembunyi di balik gambar-gambar yang terlukis pada urutan kartu TAROT. Gambar-gambar yang merupakan ARCHETYPE yang selalu berulang dalam sejarah. Yaitu pola yang sama yang hadir di dalam berbagai MITOLOGI.
1. Kehidupan kita di dunia luar diri adalah cerminan dari keadaan kita di dunia dalam diri.
2. Kita menarik segala sesuatu dari alam semesta yang selaras dengan perasaan dominan yang ditimbulkan dari apa yang sering kita pikirkan.
3. Melepaskan diri dari kemelekatan hati pada hal-hal duniawi akan membebaskan kesadaran kita dari pikiran.
4. Kesadaran yang sudah bebas akan mampu menyadari ke-empat pola pikir beserta kelebihan dan kekurangannya.
5. Dengan mengembangkan serta menyeimbangkan kemampuan berpikir rasional, emosional, intuitif, dan realistis, maka kita tidak lagi terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran egois..
6. Hilangnya pengaruh ego akan memudahkan kita untuk selalu mengambil keputusan yang tepat serta melakukan tindakan yang sesuai dengan kondisi diri dan situasi lingkungan.
7. Keputusan yang tepat didapatkan dengan cara membaca pertanda yang hadir di dalam pikiran kita dan di dalam kehidupan kita.
8. Maka kita akan selaras dengan alam semesta serta menjalani kehidupan ajaib yang penuh dengan kebetulan dan rasa syukur.
Masa remaja yang penuh pergolakan telah mengacaukan karir saya. Kegiatan belajar di SMA dan perkuliahan tidak berjalan sesuai rencana. Saya harus berpikir keras untuk men-siasati kepribadian saya yang bermasalah. Mulai dari belajar ilmu pernafasan, meditasi, bioenergi, sampai mendalami hakekat agama. Semua itu belum bisa mendamaikan pertempuran bathin yang terus berlangsung dan semakin hebat.
Secara tidak sengaja ketika saya masih bekerja sebagai pegawai outsourcing, saya mendalami ilmu Multi Level Marketing. Di sanalah untuk pertama kalinya saya memahami sumber keresahan jiwa ini. Yaitu tentang adanya sifat sanguinis yang berapi-api dan sifat melankolis yang bergelombang dalam diri saya. Mulailah saya coba untuk menyadari kapan sifat-sifat itu bekerja dan bagaimana menyikapinya.
Dan lagi-lagi secara tidak sengaja saya mempelajari buku Psikologi TAROT yang menjelaskan peta jiwa melalui gambar-gambar pada kartu. Dengan berbekal pemahaman tentang ilmu karakter saya coba membedah gambar-gambar pada kartu TAROT menurut persepsi saya sendiri. Akhirnya saya bisa memahami dan mengamalkan peta jiwa yang tersembunyi di balik gambar-gambar pada katu TAROT tersebut.
Pemahaman itu saya rangkai secara sistematis dan saya bagikan dalam bentuk pengajaran kursus TAROT. Saya punya keinginan agar orang lain yang punya masalah kepribadian seperti saya dapat mendapatkan pencerahan tentang sumber masalahnya dan bagaimana cara mengatasinya. Kursus TAROT ini saya beri nama TAROT NEW CONCEPT. Ilmu pengembangan diri inilah yang sekarang sering disebut sebagai ilmu LEADERSHIP.
Ternyata tidak semua orang ditakdirkan sebagai PROBLEM SOLVER. Kebanyakan orang tidak mempunyai mental LEADER. Sudah menjadi pola yang berulang dalam sejarah bahwa jumlah gembala selalu lebih sedikit dari domba ternak. Namun keinginan untuk berbagi telah memaksa saya untuk merumuskan sebuah metode pengajaran yang lebih sederhana dan lebih menyenangkan. Maka itu saya rumuskan TERAPI TAROT CUR-HAT.
Inti dari TAROT NEW CONCEPT dan TERAPI TAROT CUR-HAT adalah untuk menjelaskan bahwa sumber permasalahan bukanlah di luar diri, melainkan terdapat di dalam diri kita sendiri. Dengan lebih mengenal diri sendiri maka kita akan bisa memahami solusi untuk semua permasalahan yang datang ke dalam kehidupan kita. Bahwa kebingungan yang terjadi hanya efek dari pengaruh karakter Ibunda dan Ayahanda pada DNA kita.
Dengan belajar memahami kekuatan dan kelemahan dari karakter-karakter dalam diri kita, maka kita bisa menempuh perjalanan hidup dengan lebih lurus menuju tujuan. Yaitu sesuai peta jiwa yang tersembunyi di balik gambar-gambar yang terlukis pada urutan kartu TAROT. Gambar-gambar yang merupakan ARCHETYPE yang selalu berulang dalam sejarah. Yaitu pola yang sama yang hadir di dalam berbagai MITOLOGI.
Ikhtisar Perjalanan
1. Kehidupan kita di dunia luar diri adalah cerminan dari keadaan kita di dunia dalam diri.
2. Kita menarik segala sesuatu dari alam semesta yang selaras dengan perasaan dominan yang ditimbulkan dari apa yang sering kita pikirkan.
3. Melepaskan diri dari kemelekatan hati pada hal-hal duniawi akan membebaskan kesadaran kita dari pikiran.
4. Kesadaran yang sudah bebas akan mampu menyadari ke-empat pola pikir beserta kelebihan dan kekurangannya.
5. Dengan mengembangkan serta menyeimbangkan kemampuan berpikir rasional, emosional, intuitif, dan realistis, maka kita tidak lagi terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran egois..
6. Hilangnya pengaruh ego akan memudahkan kita untuk selalu mengambil keputusan yang tepat serta melakukan tindakan yang sesuai dengan kondisi diri dan situasi lingkungan.
7. Keputusan yang tepat didapatkan dengan cara membaca pertanda yang hadir di dalam pikiran kita dan di dalam kehidupan kita.
8. Maka kita akan selaras dengan alam semesta serta menjalani kehidupan ajaib yang penuh dengan kebetulan dan rasa syukur.
20131016
09 TAROT dan DUPLIKASI
Dalam
sesi konsultasi menggunakan media kartu Tarot, menurut pendapat saya
sebenarnya terjadi proses duplikasi. Yaitu proses yang berlangsung
secara tidak disadari yang mengakibatkan klien meniru kondisi mental
dan tingkah laku konselornya. Hal ini merupakan salah satu proses
penting pada terapi tarot cur-hat yang saya kembangkan. Untuk lebih
jelasnya, saya akan mencoba menerangkan proses duplikasi dari
beberapa sudut pandang.
Multi
Level Marketing (MLM)
Kata
duplikasi pertama kali saya dengar ketika menjual produk secara
jaringan pemasaran bertingkat (Multi Level Marketing). Setiap penjual
dianjurkan untuk mengembangkan jaringan pemasaran dengan merekrut
anggota jaringan yang baru. Setiap penjual bertanggung-jawab atas
jaringan pemasaran yang dikembangkannya. Uniknya adalah, ternyata
setiap jaringan mempunyai karakter pemasaran seperti penjual senior
yang merekrutnya. Inilah yang disebut duplikasi dalam jaringan
pemasaran bertingkat.
Konsekuensi
dari proses duplikasi ini adalah, penjual senior yang malas bekerja
secara tidak sadar akan membangun jaringan pemasaran yang berisi
orang-orang yang malas juga. Sedangkan penjual senior yang rajin akan
sukses membangun jaringan pemasaran yang berisi orang-orang yang
rajin bekerja. Sehingga dalam dunia jaringan pemasaran bertingkat
dikenal sebuah prinsip: “Lebih baik membangun jaringan pemasaran
yang baru, daripada memperbaiki jaringan pemasaran yang salah metode
dari awal”. Dalam istilah lain dikenal juga slogan: “Aura
perusahaan adalah sebagaimana aura pimpinannya”.
Vibrasi
Aura
Aura
adalah medan energi yang menyelimuti tubuh fisik makhluk hidup.
Bahkan makhluk halus yang tidak mempunyai tubuh fisik-pun mempunyai
medan energi aura. Medan energi aura berupa pancaran gelombang
elektromagnetik yang mempunyai frekuensi dan intensitas tertentu.
Medan aura ini bisa dideteksi menggunakan foto aura. Setiap perbedaan
frekuensi akan mengakibatkan perbedaan warna aura. Warna aura ini
menginformasikan tentang karakter dari makhluk hidup itu.
Manusia
sebagai makhluk sosial membutuhkan kegiatan untuk berinteraksi antara
yang satu dengan yang lainnya. Interaksi ini dilakukan dengan cara
berkomunikasi, baik komunikasi secara verbal maupun secara non
verbal. Komunikasi yang dilakukan oleh beberapa orang tentunya akan
mengakibatkan reaksi antara medan aura di sekitar tubuh fisik. Hal
ini akan menyebabkan proses saling mempengaruhi warna aura. Orang
dengan intensitas aura yang kuat akan mampu mempengaruhi orang-orang
dengan intensitas aura yang lebih lemah.
Neuro
Linguistic Programing (NLP)
Dalam
buku-buku tentang pemrograman bahasa syaraf (Neuro Linguistic
Programing), dikenal istilah Mirror Neuron. Mirror Neuron adalah
sel-sel syaraf cermin yang aktif disaat tertentu. Sel-sel syaraf
tersebut aktif di saat: mengalami suatu peristiwa, mengingat
peristiwa yang pernah dialami, atau melihat peristiwa pada orang lain
yang pernah dialami oleh pengamat. Jadi sel-sel syaraf cermin tidak
bisa membedakan antara peristiwa yang dialami sendiri, dialami dalam
ingatan, atau dialami oleh orang lain. Ketiga kondisi itu akan
membuat sel-sel syaraf cermin aktif.
Untuk
lebih jelasnya coba kita simak salah satu contoh yang ajaib berikut
ini. Setelah peristiwa tsunami di Aceh, ada seorang bapak yang tampak
sangat trauma dengan peristiwa itu. Bapak tersebut tampak murung
dalam kesedihan karena kehilangan seluruh harta benda dan
keluarganya. Kondisi ini diperparah dengan sikap sang bapak yang
tidak mau makan. Selama beberapa hari hanya air minum yang mengisi
perutnya. Maka relawan bencana mendatangkan seorang terapis NLP untuk
mengatasi masalah ini.
Pada
awalnya sang terapis hanya duduk di tempat yang jauh tepat di arah
depan bapak itu. Yang dilakukan oleh sang terapis hanyalah mengikuti
gerak-gerik dari bapak yang malang itu. Jika bapak itu berdiri, maka
sang terapis ikut berdiri. Jika bapak itu memegang kepala, maka sang
terapis juga ikut memegang kepala. Setelah beberapa jam berlalu, sang
terapis merasakan keterhubungannya dengan bapak itu. Dalam
keterhubungan inilah sang terapis membangkitkan rasa ingin makan
sambil berjalan ke arah bapak itu. Dan secara ajaib, bapak itu-pun
meminta makan pada sang terapis tersebut.
Duplikasi
pada Sesi Konsultasi Tarot
Pada
terapi tarot cur-hat yang saya kembangkan, tujuannya adalah
meningkatkan ketenangan bathin klien saya. Karena jika bathin klien
tenang, maka secara automatis masalah klien-pun akan hilang dengan
sendirinya. Hal ini sesuai dengan hukum tarik-menarik (Law of
Attraction). Yaitu jika klien resah, maka akan menarik peristiwa masa
depan yang meresahkan ke dalam kehidupannya. Sedangkan jika klien
tenang, maka akan menarik masa depan yang baik-baik saja ke dalam
kehidupannya.
Untuk
menenangkan bathin klien, saya melakukan duplikasi. Yaitu berusaha
menciptakan kehidupan saya pribadi yang selalu baik-baik saja. Hasil
dari memperbaiki kehidupan pribadi ini akan menenangkan bathin saya
sendiri. Ketenangan bathin saya dengan intensitas yang kuat inilah
yang mampu membawa klien untuk meningkatkan ketenangan bathinnya
melalui proses duplikasi. Dan secara ajaib, tidak lama setelah sesi
konsultasi, maka masalah-masalah klien akan hilang dengan sendirinya.
Mengajar
Dalam Diam
Entah
mengapa saya merasa perlu untuk menyampaikan pokok bahasan mengajar
dalam diam. Walaupun hal ini tidak ada hubungannya secara langsung
dengan sesi konsultasi menggunakan kartu tarot. Tetapi materi
pelajaran ini terkait erat dengan konsep duplikasi. Yaitu berusaha
menyadari bahwa kita tidak bisa memperbaiki kehidupan orang lain.
Kita hanya mampu untuk memperbaiki kehidupan pribadi diri kita
sendiri. Ciri-ciri kehidupan pribadi yang sudah baik salah-satunya
adalah pikirannya tenang sehingga hatinya damai.
Dalam
komunitas Klub Tarot Jakarta tempat saya bersosialisasi, banyak
sekali muda-mudi yang telah merintis karirnya sebagai seorang Tarot
Reader. Pada usia mereka yang relatif muda, banyak juga yang kondisi
pikirannya sudah tenang. Semakin lama bergaul dengan mereka, akhirnya
saya mengetahui dari mana sumber ketenangan itu. Sebagian besar dari
mereka sudah pernah mengalami kesulitan hidup yang sangat besar.
Sehingga setelah mengatasi kesulitan itu, maka kepercayaan dirinya
meningkat. Diri yang tenang adalah diri yang yakin bahwa semua pada
akhirnya akan baik-baik saja. Sejak dulu baik-baik saja, saat ini
baik-baik saja, dan pastilah masa depan juga tidak akan apa-apa.
Masalah dan solusi yang dialami silih berganti hanyalah laksana
menonton film di layar televisi. Tidak perlu dirisaukan, hanya perlu
menikmati alur kisah dan sabar menunggu akhir cerita.
Ketenangan
bathin seperti ini akan tercermin pada tingkah lakunya sehari-hari.
Bahkan jika di-foto, aura orang-orang seperti ini akan cerah dan
menyilaukan. Perbuatannya akan selalu menginspirasi, kata-katanya
akan selalu memotivasi, pemikirannya akan selalu menjadi solusi, dan
bahkan kehadirannya saja sudah dapat menentramkan hati. Dengan
bergaul di Klub Tarot Jakarta, saya merasakan sensasi yang berbeda
dengan komunitas-komunitas hobi yang pernah saya geluti. Sepulang
dari acara gathering komunitas, selalu saja ada hal yang membekas.
Kadang-kadang berupa ide-ide yang baru, kadang-kadang berupa
ketentraman hati, dan kadang-kadang juga berupa semangat hidup yang
membara kembali.
Ternyata
guru-guru kehidupan itu tidak membutuhkan teori dan kata-kata. Mereka
cukup menjaga kejujuran dan konsisten menjadi dirinya sendiri. Maka
orang-orang yang bertemu dengan mereka akan ikut termotivasi untuk
berani tampil menjadi dirinya sendiri. Yaitu menjalani kehidupan
sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya, sesuai dengan minat dan
bakatnya, sesuai dengan misi kelahirannya, dan semua itu berarti
sesuai dengan jalan kebahagiaan serta keberuntungannya. Saat ini
sedang berlangsung krisis moral yang sangat parah, yang secara
bersamaan menyuburkan kebangkitan kesadaran di seluruh muka bumi.
Proses duplikasi adalah salah-satu jawaban untuk mengatasi krisis
ini. Yaitu dengan meningkatkan kesadaran diri sendiri, menjaga
kejujuran, dan konsisten dalam berkarya untuk memberikan kontribusi
pada lingkungan.
08 TAROT dan KEKURANGANNYA
Segala
sesuatu yang ada di dunia ini sebenarnya mutlak, yaitu: "begitu
ya begitu sebagai -mana adanya". Namun manusia memiliki
nilai-nilai yang berasal dari dirinya sendiri atau dari lingkungan
masyarakat. Sehingga manusia menilai sesuatu itu sebagai baik atau
buruk, salah atau benar, indah atau tidak, enak atau tidak, dan
lain-lain.
Perbedaan
nilai dari sesuatu itu sebenarnya hanya perbedaan sudut pandang dan
pola pikir saja. Apa yang diyakini oleh masyarakat luas sebagai baik,
sebenarnya hanya sebuah kesepakatan bersama yang disetujui.
Kesepakatan itu hanya bisa terjadi pada kelompok masyarakat yang
menyamakan sudut pandang dan pola pikir, baik secara sukarela maupun
secara terpaksa.
Dalam
ilmu devinasi, dikenal berbagai alat bantu. Ilmu devinasi adalah cara
untuk mengetahui petunjuk Tuhan. Alat bantu itu bisa berupa kartu
Tarot, kartu Oracle, kartu Remi, kartu Ceki, pendulum, ampas teh,
ampas kopi, garis tangan, numerologi, astrologi, dan masih banyak
alat bantu lainnya. Petunjuk Tuhan dapat dibaca atau dipelajari dari
gejala alam dan hukum-hukum yang mengaturnya. Karena alam semesta ini
diatur oleh Tuhan melalui ketaksadaran yang saling terhubung secara
kolektif.
Jadi
seorang peramal meramalkan masa depan seseorang dengan membaca gejala
alam yang diatur oleh hukum-hukum alam ciptaan Tuhan. Ada yang mampu
membaca gejala alam menggunakan pikiran sadarnya, dan ada juga yang
hanya mampu membaca gejala alam menggunakan pikiran bawah sadarnya.
Sedangkan fungsi dari alat bantu devinasi adalah untuk membantu
pikiran sadar peramal agar mendapatkan intuisi dari pikiran bawah
sadarnya. Karena pikiran bawah sadar seseorang itu terhubung dengan
ketaksadaran kolektif.
Kekurangan
Metoda Ramalan Kartu Tarot
Salah
satu alat bantu yang relatif akurat dan paling diminati di seluruh
dunia adalah metoda ramalan menggunakan kartu Tarot. Setiap metoda
dan alat bantu dalam teknik devinasi pasti mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Karena menurut kesepakatan yang berlaku secara umum di
masyarakat, "tidak ada sesuatu pun yang sempurna, kesempurnaan
hanya milik Tuhan".
Para
pewacana Tarot yang sudah senior pasti menyadari hal ini. Dan tentu
saja mereka pasti mempunyai cara untuk mengatasi kekurangan pada
metoda ramalan menggunakan kartu Tarot. Misalnya: melakukan beberapa
teknik devinasi dan membandingkan hasilnya, atau dengan menghapal
pola yang biasa terjadi saat kartu Tarot tidak berfungsi.
Penyebab
Kegagalan Metoda Tarot
Ada
banyak hal yang menyebabkan kegagalan metoda ramalan menggunakan
kartu Tarot. Menurut sumber masalahnya kita bisa membagi menjadi
empat penyebab utama, yaitu: kesiapan pewacana, tipe klien, faktor
lingkungan, dan teknik konsultasi.
Untuk
kesiapan pewacana, faktor lingkungan, dan teknik konsultasi, bisa
kita siasati atau bisa kita persiapkan dengan sebaik-baiknya. Tapi
yang sulit untuk kita atasi adalah jika penyebab kegagalan metoda
ramalan Tarot berasal dari tipe klien yang menggunakan jasa
konsultasi.
INGAT
!!!
Yang
saya maksud gagal adalah tidak bekerjanya kartu Tarot, bukan
kesalahan interpretasi pewacana Tarot.
Ada
tiga tipe klien yang membuat katu Tarot yang terambil sulit untuk
di-interpretasikan. Artinya pewacana sulit mendapatkan intuisi dari
pikiran bawah sadarnya. Ketiga tipe itu yaitu:
Klien
Yang Menutup Diri
Adalah
klien yang tidak mengizinkan pewacana Tarot untuk meng-akses pikiran
bawah sadarnya. Biasanya hal ini dilakukan oleh klien yang mempunyai
kesalahan yang ditutup-tutupi atau klien yang mempunyai trauma masa
lalu yang tidak ingin ia ingat-ingat lagi. Hal ini juga sering
terjadi pada orang yang ingin menguji keterampilan pewacana. Yaitu
klien yang sengaja menutup dirinya agar tidak terbaca oleh pewacana
Tarot.
Klien
Yang Super Bingung
Adalah
klien yang tidak tau apa yang ia inginkan. Klien seperti ini biasanya
mempunyai karakter plegmatis yang dominan. Cirinya adalah klien
tersebut sering memendam keinginan pribadinya dalam-dalam. Karena
dipendam terlalu dalam, maka sulit untuk dirasakan kembali apa yang
sebenarnya diinginkan.
Kegiatan
memendam keinginan ini sebenarnya adalah efek dari karakter plegmatis
yang diturunkan atau dipelajari dari ayah atau ibunya. Yaitu sifat
seseorang yang selalu menghindari konflik. Caranya adalah dengan
menuruti keinginan orang lain dan mengesampingkan keinginan
pribadinya. Orang seperti ini menjalani hidupnya dengan kecerdasan
inderawi atau sensoris. Artinya hidupnya dijalani dengan merespon
keadaan lingkungan. Efek negatif dari kebiasaan ini adalah kehilangan
jati diri. Sehingga klien tersebut bingung tentang apa yang
benar-benar ia inginkan. Aura kebingungan ini akan membuat pikiran
bawah sadar klien mengambil kartu yang mencerminkan kebingungannya.
Wajarlah jika pewacana Tarot menjadi bingung saat berusaha
menginterpretasikannya.
Klien
Yang Super Sadar
Adalah
klien yang telah dewasa pikirannya dan mempunyai kemampuan
pengendalian diri yang sangat tinggi. Klien seperti ini biasanya
telah mempunyai kesadaran spiritual. Yaitu telah menyadari bahwa
dirinya bukanlah pikiran, perasaan, atau tubuh, melainkan ruh yang
berada di balik semua itu. Dengan kesadaran seperti ini, ia akan
mampu mengendalikan pikiran, perasaan, dan tubuhnya, untuk mewujudkan
masa depan yang ia inginkan.
Vibrasi
gelombang aura klien yang super sadar sangatlah halus, yaitu
mempunyai frekuensi dominan yang sangat rendah (hampir tidak
berpikir) dengan amplitudo yang sangat kecil (emosinya tidak gampang
terpengaruh). Aura semacam ini membuat tangan klien yang mengambil
kartu Tarot digerakkan oleh pikiran sadarnya, dan bukan oleh pikiran
bawah sadarnya. Hal ini biasanya terjadi karena wilayah kesadarannya
telah menyadari wilayah pikiran bawah sadarnya. Artinya klien bisa
tetap sadar walaupun gelombang otak turun ke frekuensi tetha.
Klien
dengan tipe super sadar biasanya pikirannya tenang dan hatinya damai.
Hidupnya dijalani dengan mengalir. Yaitu hanya menginginkan apa yang
seharusnya diinginkan. Dan apapun yang diinginkannya akan mampu ia
wujudkan. Sehingga kartu Tarot yang terambil akan tidak beraturan
polanya. Karena biasanya saat mengambil kartu sang klien tidak ada
keinginan apa-apa. Kalo saja ia ingin kartunya bagus, maka hanya
kartu bagus yang terambil.
Wajarlah
jika pewacana Tarot kesulitan memprediksi atau meramal masa depannya.
Karena masa depan klien seperti ini terserah kepada dirinya sendiri.
Ia akan mampu membolak-balikkan masa depan sesuai dengan apa yang
seharusnya ia wujudkan.
Kesimpulan
Untuk
pewacana Tarot diharapkan terus-menerus meningkatkan keahliannya
untuk membantu diri sendiri dan orang lain. Sebaiknya setiap sesi
konsultasi dilakukan dengan optimal. Yaitu dengan memperhatikan
kesiapan pewacana, faktor lingkungan, dan teknik konsultasi yang
sesuai dengan keadaan lingkungan dan klien.
Kembangkanlah
metode alternatif untuk mengatasi kekurangan metoda ramalan kartu
Tarot. Yaitu saat menghadapi klien yang menutup diri, super bingung,
atau super sadar. Karena ketiga tipe klien tersebut akan membuat
kartu yang terambil sulit diinterpretasikan.
Kekacauan
pola kartu yang terambil disebabkan oleh bekerjanya hukum
tarik-menarik pada lingkungan yang merespon ketiga tipe klien
tersebut.
07 TAROT dan SPIRITUAL
Sebelum
saya menerangkan hubungan Tarot dan Spiritual, ada baiknya jika saya
membahas sedikit tentang dua artikel saya sebelumnya. Pada artikel
Tarot dan Aura, saya menjelaskan bagaimana cara kerja Tarot dalam
memprediksi masa depan. Yaitu dengan cara memprogram energi aura
kartu sesuai dengan gambar pada kartu, menggunakan perasaan kita yang
timbul sewaktu menghayati gambar.
Dan
saya juga telah menjelaskan bahwa kartu yang terambil adalah kartu
yang mempunyai frequensi aura yang sama dengan aura kita, saat kita
memikirkan hal yang kita tanyakan. Dengan menggunakan hukum
tarik-menarik maka dapat disimpulkan bahwa masa depan itu adalah
respon alam yang ditarik oleh kita sesuai dengan frequensi aura kita.
Dan kita bisa memeriksa medan daya tarik kita dengan memilih kartu
Tarot saat memikirkan hal yang kita tanyakan.
Pada
artikel Tarot dan Kehidupan, saya telah menerangkan arti
gambar-gambar pada kartu Tarot. Yaitu bagaimana kita mengenal
ke-empat karakter dasar manusia. Sehingga kita bisa mengatasi
kelemahan sebuah karakter, dengan cara mengembangkan karaker yang
berlawanan dengannya. Dan saya juga telah menerangkan sedikit tentang
fungsi kartu-kartu arkana mayor sebagai peta perkembangan jiwa.
Sehingga kita bisa menjadi pribadi yang harmonis dengan karakter alam
semesta.
Artikel
Tarot dan Aura adalah alat bantu bagi anda untuk memeriksa apakah
masa depan anda sudah sesuai dengan yang anda inginkan. Jika belum
sesuai, anda dapat menganalisa penyebab masalahnya menggunakan hukum
tarik-menarik. Jika menurut prediksi kartu tarot anda akan gagal,
maka anda bisa menganalisa sifat anda yang menarik kegagalan itu.
Sehingga anda bisa memperbaiki sifat anda saat ini untuk memperbaiki
masa depan yang akan terjadi.
Sedangkan
artikel Tarot dan Kehidupan berfungsi sebagai alat bantu bagi anda
untuk mengetahui karakter mana yang menyebabkan kegagalan. Sehingga
anda bisa mengembangkan karakter yang berlawanan dengannya. Dengan
terus-menerus menyeimbangkan karakter, maka anda akan dapat
menyelesaikan perkembangan jiwa anda sesuai peta pada kartu-kartu
arkana mayor.
Setelah
anda menyelesaikan peta perkembangan jiwa dan menjadi harmonis dengan
karakter alam semesta, barulah anda bisa memanfaatkan artikel Tarot
dan Spiritual. Karena jika artikel ini dipraktekkan oleh orang yang
jiwanya belum berkembang, saya khawatir akan menghasilkan ilusi yang
berbahaya. Bayangkan jika anda merasa bisa berkomunikasi dengan
spirit alam semesta, padahal bisa jadi itu hanya ilusi pikiran anda
saja.
Tentang
Spiritual
Ilmu
spiritual adalah ilmu yang mempelajari tentang spirit (ruh). Ilmu ini
telah dipahami oleh orang-orang bijak sejak zaman dahulu. Orang yang
menguasai ilmu ini akan mengerti hukum alam dan cara memanfaatkannya.
Sebagian orang menyebutnya dengan kebenaran. Dan pemahaman tentang
kebenaran ini akan membuat kita mengerti bagaimana cara hidup yang
baik untuk diri kita dan lingkungan.
Alam
semesta yang tampak ini adalah wujud paling luar dari satu spirit
yang Maha Agung. Selain wujud yang tampak, masih banyak wujud lainnya
yang lebih halus. Makin ke dalam semakin halus. Contohnya: dunia dna,
dunia partikel, dunia energi, dunia microwave, dunia vibrasi kosmik,
dan masih banyak lagi kulit-kulit alam semesta. Kesimpulannya adalah
alam semesta ini sebenarnya satu-kesatuan sistem yang hidup dan
mempunyai kesadaran.
Kesadaran
manusia berasal dari spirit manusia. Dan spirit manusia berasal dari
spirit alam semesta. Spirit manusia dan spirit alam semesta mempunyai
sifat dan kualitas yang sama, hanya saja berbeda tingkatan.
Perjalanan spirit manusia adalah untuk kembali ke sumber. Spirit yang
terpisah akan merindukan kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran yang
pernah ia rasakan sebelumnya.
Semua
kerinduan itu menyebabkan manusia tidak stabil dan selalu merasa
gelisah. Dan semua kerinduan itu akan hilang jika spirit manusia
telah kembali ke spirit alam semesta. Karena keduanya mempunyai sifat
dan kualitas yang sama, maka pertemuan itu akan membuat keduanya
melebur kembali sebagai satu kesatuan kesadaran spirit Yang Maha
Hidup.
Pikiran
Universal
Untuk
memudahkan penjelasan, maka saya akan memakai istilah yang lebih
umum. Kesadaran manusia yang berasal dari spirit manusia, saya sebut
sebagai pikiran bawah sadar. Ego manusia atau ke-aku-an atau hawa
nafsu, saya sebut sebagai pikiran sadar. Dan kesadaran semesta yang
berasal dari spirit semesta, saya sebut sebagai pikiran universal.
Bagi para guru kesadaran mereka akan terus meningkat. Mulai dari
menyadari cara kerja pikiran sadar (gelombang otak beta), lalu
menyadari cara kerja citra (gelombang otak alpha), kemudian menyadari
cara kerja pikiran bawah sadar (gelombang otak teta), hingga
menyadari cara kerja pikiran universal (gelombang otak delta).
Tarot
adalah alat yang dapat digunakan oleh orang-orang yang kesadarannya
baru menyadari cara kerja pikiran sadar, untuk berkomunikasi secara
tidak langsung dengan pikiran universal. Untuk memahami hubungan ini,
mari kita pahami sebuah analogi. Misalkan pikiran universal adalah
direktur, pikiran bawah sadar adalah manajer, citra adalah
supervisor, dan pegawai adalah pikiran sadar.
Cara
seorang pegawai mengirimkan surat permohonan pembelian alat kerja
adalah dengan mengirimkan proposal kepada supervisor. Setelah
disetujui maka proposal itu dikirimkan ke manajer. Lalu dikirimkan ke
direktur. Maka direktur akan mengirimkan kembali proposal yang telah
disetujui ke manajer. Kemudian dari manajer dikirimkan ke supervisor.
Dan akhirnya dikembalikan ke pegawai untuk di serahkan ke bagian
pembelian barang.
Kita
coba lihat persamaan polanya. Cara berdoa adalah pikiran sadar
mengirimkan keinginannya berupa kata-kata (verbal) kepada citra
sehingga terbentuklah gambaran mental tentang apa yang diinginkan.
Oleh citra, gambaran mental itu akan diteruskan menjadi kesan rasa
yang timbul di pikiran bawah sadar. Gambaran mental yang
diulang-ulang, akan menimbulkan perasaan dominan di pikiran bawah
sadar. Dan pikiran bawah sadar akan meneruskannya ke pikiran
universal.
Ide
di pikiran universal yang mempunyai frequensi yang sama dengan
perasaan dari pikiran bawah sadar, akan ikut bergetar karena mendapat
fokus perhatian. Karena energi itu mengikuti pikiran, maka perhatian
itu membuat ide yang dimaksud, mempunyai cukup energi untuk mewujud.
Cara mewujudnya adalah dengan menggetarkan pikiran bawah sadar yang
saling terhubung antara semua makhluq dengan pikiran universal (point
to multipoint). Karena semua makhluq itu mempunyai spirit, maka semua
makhluq itu mempunyai pikiran bawah sadar.
Hasilnya
adalah semua makhluq yang di pikiran bawah sadarnya mempunyai
perasaan yang sama, akan saling tarik-menarik untuk mewujudkan
permohonan doa itu. Sedangkan pada pemohon itu sendiri, akan muncul
citra yang ditimbulkan oleh pikiran bawah sadarnya. Diharapkan
pikiran sadar si pemohon dapat memahami citra ini dan mengambil
tindakan sesuai pesan yang dipahami. Jika tindakannya benar, maka
permohonannya akan terkabul. Dengan syarat permohonannya itu bersifat
harmonis dan konstruktif seperti pikiran universal.
Tarot
Sebagai Pemicu Citra
Citra
adalah gambaran mental yang bisa dimengerti oleh pikiran sadar dan
pikiran bawah sadar. Pikiran sadar yang tenang dan telah belajar ilmu
simbol, akan memahami pesan logika pada citra yang bersumber dari
kesan perasaan yang ada di pikiran bawah sadar. Sedangkan pikiran
bawah sadar yang terlatih untuk damai, akan memahami kesan perasaan
pada citra yang bersumber dari pesan logika yang ada di pikiran
sadar.
Mimpi
adalah citra dari pikiran bawah sadar yang muncul ketika kita sedang
tidur. Kilasan adalah citra sesaat / sekejap yang muncul dari pikiran
bawah sadar ketika kita dalam keadaan terjaga / bangun. Khayalan
adalah citra dari pikiran sadar yang terkendali. Sedangkan lamunan
adalah citra dari pikiran sadar yang liar.
Bagi
sebagian orang yang mempunyai kemampuan meramal, maka citra sering
muncul sebagai kilasan. Baik itu ketika sedang memikirkan sesuatu,
maupun secara tidak sengaja. Dengan demikian maka sang peramal bisa
mendapat pesan logika dari perasaan pikiran bawah sadarnya. Sedangkan
perasaan yang bergetar di pikiran bawah sadarnya adalah yang selaras
dengan frekuensi ide di pikiran universal. Sehingga sang peramal bisa
mengetahui apa yang harus dikatakan atau harus dilakukan. Tujuannya
adalah untuk mewujudkan kehendak pikiran universal yang bersifat
harmonis dan konstruktif.
Bagi
orang yang tidak mempunyai kemampuan meramal, maka akan kesulitan
untuk menimbulkan kilasan. Sehingga dibutuhkan alat bantu untuk
memancing kilasan itu agar muncul. Di sinilah fungsi kartu Tarot
sebagai pemicu kilasan. Yaitu sebagai tombol yang menyalakan lampu
kilat / blitz. Jadi tidak penting gambar kartu yang terpilih. Yang
penting adalah pesan dari kilasan yang timbul saat melihat gambar
itu.
Kesimpulan
Dengan
memanfaatkan alat bantu berupa kartu Tarot, maka kita bisa memahami
kehendak spirit semesta. Sehingga kita bisa mengatakan apa yang harus
dikatakan, dan melakukan apa yang harus dilakukan. Dengan kemampuan
ini kita akan menjadi harmonis dengan kehendak spirit semesta dan
menjalani aksi hidup yang konstruktif.
Kita
menjadi harmonis karena keinginan kita akan selaras dengan doa-doa
orang lain sehingga semua keinginan akan terwujud secara sistematis
dan secara tak terduga. Kita menjadi konstruktif bagi lingkungan, dan
alam akan merespon aksi kehidupan kita dengan memberikan lebih banyak
lagi kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran.
06 TAROT dan SOLUSI
Pada
artikel kali ini saya akan membahas fungsi kartu Tarot sebagai salah
satu cara untuk merumuskan solusi. Untuk memahami tulisan ini kita
harus melupakan semua yang kita tahu tentang kartu Tarot. Lupakan
tentang ilmu psikologi, pengetahuan tentang aura, hukum
tarik-menarik, metoda meramal masa depan, dan peta perjalanan jiwa.
Anggap saja anda adalah seseorang yang baru membeli kartu Tarot di
toko buku dan tidak tahu kegunaan kartu-kartu itu. Dibutuhkan
kepolosan pikiran dan ketenangan hati untuk menyerap hal-hal yang
akan saya sampaikan.
Masalah
Kehidupan
Masalah
kehidupan sebenarnya tidak pernah ada. Sejak dulu masyarakat manusia
sudah begini. Dan sampai kapanpun akan tetap seperti ini. Hanya benda
dan peristiwanya saja yang terlihat berbeda. Tapi hal-hal yang
dirasakan sebenarnya sama saja. Apapun yang ditangkap panca indera
tidaklah penting. Karena yang sampai kepada kita hanya perasaannya
saja. Benda dan peristiwa bisa memicu perasaan sedih, marah, takut,
kecewa, dendam, bahagia, tenang, gelisah, malu, sombong, rendah diri,
semangat, khawatir, dan lain-lain. Dan perasaan itu hanyalah akibat
dari konsep yang kita tanamkan dalam pikiran kita.
Konsep
masalah timbul karena manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan. Jika
kita tidak mempunyai kebutuhan dan keinginan maka masalah itu tidak
ada. Oleh sebab itu manusia membutuhkan solusi. Yaitu sebuah gagasan
yang berisi metoda untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan keinginan.
Solusi tidak pernah datang dari luar. Buku yang kita baca, nasehat
orang lain, dan pengalaman hidup, itu semua hanya alat bantu yang
memudahkan kita merumuskan solusi. Tetapi gagasan, ide, pemikiran
atau pemahaman adalah hasil dari pikiran kita sendiri.
Pikiran
Manusia
Kita
tidak pernah tahu pemahaman yang ada di pikiran penulis buku, pikiran
penasehat, ataupun kehendak Tuhan yang mendatangkan pengalaman ke
dalam hidup kita. Semua pemahaman itu adalah tanggapan pikiran kita
terhadap tujuan yang kita inginkan dan tetapkan. Jika kita
menginginkan untuk memahami sesuatu, maka pikiran akan menetapkan hal
itu sebagai tujuan. Tujuan inilah yang akan menggerakkan pabrik yang
bernama pikiran. Tujuan ini juga yang membedakan antara proses
berpikir dan mengkhayal. Mengkhayal adalah proses terhanyutnya kita
di dalam pemikiran tanpa kesadaran untuk mengendalikannya. Dalam
istilah lain mengkhayal disebut juga bermimpi di saat terjaga.
Untuk
lebih mudah dalam memahami pikiran manusia ada baiknya jika kita
membuat sebuah analogi. Bayangkan sebuah pabrik yang mengolah bahan
baku menggunakan proses produksi untuk menghasilkan bahan setengah
jadi. Bahan setengah jadi itu akan diolah menjadi hasil akhir di
bengkel kerja seorang seniman. Yang dimaksud bahan baku adalah semua
pengetahuan kita. Yang dimaksud proses produksi adalah berpikir
menggunakan ilmu atau konsep. Yang dimaksud bahan setengah jadi
adalah gagasan. Yang dimaksud bengkel kerja adalah dunia. Yang
dimaksud seniman adalah kita. Sedangkan yang dimaksud hasil akhir
adalah keindahan. Karena keindahan adalah sumber kenikmatan yang
ingin kita rasakan dan yang ingin kita bagikan.
Rahasia
terbesar dari pikiran adalah bahwa di alam semesta ini hanya ada satu
pikiran yang bisa berpikir. Di mana pun ada sebagiannya, di situ
pasti ada keseluruhannya. Berpikir adalah satu-satunya aktifitas ruh.
Semua makhluk hidup memiliki nyawa, tapi hanya makhluk yang mempunyai
ruh yang punya akal pikiran. Makhluk bernyawa yang lain hanya
menjalani hidup mengikuti naluri. Dengan naluri itu mereka bisa
meniru tetapi tidak bisa berkreasi. Karena pikiran adalah
satu-satunya prinsip kreatif yang membuat alam semesta tercipta dan
terus menerus tercipta ulang. Bahkan semua benda dan peristiwa
hakekatnya adalah pemikiran yang mengambil bentuk. Pemikiran yang
sejenis akan saling tarik-menarik.
Kita
bukanlah pikiran, kita adalah kesadaran. Kita mempunyai nafsu sebagai
alat untuk menginginkan sesuatu dan menetapkan tujuan. Kita juga
mempunyai pikiran sebagai alat untuk menciptakan gagasan-gagasan yang
akan mewujud menjadi kenyataan. Pikiran yang berada dibawah kendali
kita disebut pikiran sadar. Pikiran sadar adalah alat untuk menginput
program ke dalam pikiran bawah sadar kita. Sedangkan pikiran bawah
sadar kita mempunyai kualitas dan jenis yang sama dengan pikiran
universal alam semesta. Satu-satunya perbedaan hanyalah tingkatannya
saja. Sehingga apapun yang kita inputkan ke pikiran bawah sadar akan
direspon oleh alam semesta menggunakan hukum tarik-menarik.
Solusi
Masalah
Jawaban
dari semua pertanyaan dan solusi dari semua masalah adalah waktu.
Pada waktunya semua pertanyaan akan terjawab dan semua masalah akan
terselesaikan. Hanya saja jawaban dan solusi itu belum tentu sesuai
dengan keinginan kita. Untuk menciptakan masa depan yang sesuai
dengan keinginan kita, caranya adalah dengan berdoa. Jika kita tidak
tahu masa depan seperti apa yang terbaik bagi diri kita dan
lingkungan, maka inginkan saja hal itu. Sehingga kita bisa berdoa
untuk memohon agar yang terbaik bisa terjadi di saat terbaik.
Jika
kita sudah tau apa yang kita inginkan, bayangkan saja seolah-olah
keinginan kita itu sudah terjadi. Bayangkan sehingga terlihat jelas
dan terasa nyata. Lakukanlah sesering mungkin. Pikiran bawah sadar
kita tidak bisa membedakan mana yang benar-benar terjadi, dan mana
yang hanya khayalan. Pikiran bawah sadar kita sebenarnya adalah hati
kita sendiri. Hati kita akan merasa bahagia jika membayangkan hal-hal
yang indah. Ini membuktikan bahwa hati tidak bisa membedakan antara
khayalan dan kenyataan. Jika hal ini sering dilakukan maka kita akan
membentuk perasaan dominan.
Perasaan
dominan yang selalu merasa bahagia dan bersyukur akan mempengaruhi
frekuensi dominan gelombang aura yang kita pancarkan. Sehingga
pancaran aura kita akan menjadi terang dan berwarna cerah. Sinar aura
yang terang akan membuat medan daya tarik kita semakin kuat, dan
mempercepat hadirnya hal-hal yang sejenis dengan pikiran kita.
Sedangkan sinar aura yang berwarna cerah akan menarik keberuntungan.
Jadi kesimpulannya adalah kita membutuhkan keberuntungan untuk
menciptakan masa depan yang kita inginkan. Sehingga solusi yang kita
butuhkan untuk menyelesaikan semua masalah adalah ilmu pengetahuan
yang bisa mengundang keajaiban.
Permainan
Kartu Tarot
Tidak
semua orang membutuhkan kartu Tarot. Sebaiknya permainan ini hanya
digunakan jika sudah tidak ada cara lain untuk menemukan solusi. Atau
gunakanlah kartu ini jika keputusan yang akan dibuat sangat penting
dan ingin meng-konfirmasi solusi yang kita rumuskan. Jika anda
menggunakannya terlalu sering, maka bisa mengakibatkan ketagihan.
Maka anda akan seperti orang yang terbiasa hidup di ruangan dengan
pendingin udara sehingga tidak sanggup berada di luar rumah terlalu
lama.
Utamakanlah
untuk memecahkan masalah anda sendiri. Anda bisa mencari informasi
dari buku, internet, konsultan, dan pengalaman. Jika anda sudah
menetapkan keinginan anda, maka pabrik gagasan akan mulai bekerja.
Rahasianya adalah proses berpikir tidak berlangsung pada pikiran
sadar kita. Proses berpikir berlangsung di pikiran universal.
Sesungguhnya pikiran sadar, pikiran bawah sadar, dan pikiran
universal, hanyalah perbedaan fungsi dari satu pikiran yang sama.
Pola
Pikir
Masalah
yang sesungguhnya adalah sikap kita terhadap masalah. Kita bisa
memperbaiki sikap kita dengan jalan memperbaiki cara berpikir kita.
Ada beberapa kebiasaan cara berpikir salah yang telah membudaya di
masyarakat kita. Berikut ini saya berikan dua contoh, misalnya:
>>
Terbawa Amarah
Emosi
seharusnya ada dibawah kendali pikiran sadar. Jika kita terbawa
amarah maka pikiran sadar kita akan kehilangan kemampuan berpikir
logis dan analitis. Akibat dari kesalahan ini adalah kita akan gagal
untuk mengenali sumber masalahnya. Jika sumber masalahnya tidak
dipahami, maka solusinya akan gagal untuk dirumuskan.
>>
Meratapi Masalah
Meratapi
adalah proses mencurahkan konsentrasi dan energi kepada suatu pusat
perhatian yang menimbulkan kesedihan. Kesedihan adalah salah satu
bentuk perasaan yang menguras banyak energi. Akibat dari kesalahan
ini adalah kita akan lupa untuk berfokus kepada solusi. Sehingga
seolah-olah kita menikmati kesedihan itu dan ketagihan untuk selalu
mencari kesedihan.
Kesimpulannya,
kita harus bisa mengubah perhatian kita agar selalu berfokus pada
memahami sumber masalah dan merumuskan solusi.
Mencari
Solusi Menggunakan Kartu Tarot
Sebelum
saya bahas cara mencari solusi menggunakan kartu Tarot, ingatlah dua
hal ini. Pertama, gagasan timbul dari dalam pikiran kita sendiri dan
bukan dari luar. Kedua, proses pembuatan gagasan berlangsung di
pikiran universal. Jadi pekerjaan pikiran sadar kita hanya dua. Yaitu
menyediakan bahan baku dan menunggu hadirnya gagasan sebagai bahan
setengah jadi. Kemudian ubahlah diri kita menjadi seorang seniman
kehidupan yang mengolah gagasan untuk melahirkan keindahan yang bisa
dinikmati bersama.
Sebelum
anda menggunakan kartu Tarot anda untuk mencari solusi, ada baiknya
jika anda mengenali kartu Tarot itu satu-persatu. Tidak perlu tegang
dan berpikir keras. Cukup nikmati saja keindahan kartu tarot itu
satu-persatu. Cobalah untuk merasakan kesan rasa yang ditimbulkan
ketika memandangi gambar-gambar itu. Mungkin anda akan merasakan
sedih, senang, semangat, kecewa, marah, bingung, dan lain-lain,
ketika memandangi setiap kartu. Setiap kartu mewakili perasaan yang
berbeda. Perasaan ini adalah jenis perasaan yang sama yang hadir di
setiap zaman. Perasaan ini adalah bahan baku untuk di-inputkan ke
bawah sadar.
Proses
meng-inputkan kesan rasa ke pikiran bawah sadar akan mempunyai efek
mengaktifkan sel otak untuk membuat jalur-jalur informasi baru antar
sel otak. Karena jika tanpa jalur-jalur informasi antar sel otak yang
bersesuaian dengan sistematika ilmu tertentu, maka kita tidak akan
bisa memahami bidang pemikiran itu. Contohnya, seorang ahli reaksi
kimia akan kesulitan memahami reaksi emosi di pengadilan negeri.
Setelah
cukup akrab dengan kesan yang ditimbulkan oleh setiap kartu Tarot
yang kita miliki, maka kita akan mencoba tebaran solusi. Tebaran
solusi terdiri dari tiga kartu yang diletakkan secara tertutup di
atas meja. Yaitu posisi gambar menghadap ke bawah dan terdiri dari
kartu kiri, kartu tengah, serta kartu kanan. Kartu tengah dibuka
terlebih dahulu untuk mengungkapkan kondisi permasalahan sebenarnya
yang sedang kita hadapi. Setelah jelas maka bukalah kartu kiri untuk
memahami potensi masalah yang mungkin terjadi. Sedangkan kartu kanan
dibuka terakhir untuk memberikan inspirasi tentang solusi yang bisa
kita jalankan.
Pada
tebaran solusi, kartu Tarot dibuka satu-persatu. Hal ini dilakukan
untuk memicu timbulnya penilaian seketika. Yaitu penilaian yang
timbul dalam waktu dua detik pertama sebelum pikiran sadar melakukan
penilaian. Dalam waktu dua detik pertama ini, penilaian yang muncul
adalah gagasan dari pikiran bawah sadar kita. Sedangkan pikiran bawah
sadar kita mempunyai kualitas dan jenis yang sama dengan pikiran
universal yang menyebabkan alam semesta ini tercipta dan terus
menerus tercipta ulang. Pikiran bawah sadar kita juga hanya merupakan
fungsi yang berbeda dari satu-satunya pikiran di alam semesta.
Sehingga satu-satunya penghalang penilaian yang tepat adalah pikiran
sadar. Karena pikiran sadar hanya bisa menarik gagasan dari proses
berpikir di pikiran universal yang sesuai dengan keinginan sadar,
walau tidak sesuai dengan kebenaran dan obyektifitas.
Saya
tutup artikel ini dengan sebuah contoh pembacaan tebaran solusi:
Keadaan
anda saat ini sudah terdesak dan dipaksa untuk memilih. Karena tidak
mungkin untuk mendapatkan semuanya. Kebingungan terjadi bukan karena
faktor luar. Tapi karena anda tidak tegas dan terlalu memikirkan
perasaan orang lain tanpa memikirkan perasaan anda sendiri (TENGAH).
Potensi masalahnya adalah semangat anda semakin lama semakin hilang.
Ini seharusnya tidak terjadi jika anda fokus menyelesaikan masalah
satu-persatu. Jika masalah bertumpuk-tumpuk anda akan kehilangan
keyakinan bahwa semua itu bisa diselesaikan tepat pada waktunya
(KIRI). Solusinya adalah menyadari kesalahan anda yang tidak tegas
dan suka menunda-nunda pekerjaan. Akui kesalahan pada diri sendiri
dan minta maaf kepada orang lain. Hancurkan sifat egois dan minta
bantuan pada orang yang kamu percaya bisa mengatasi masalahmu
(KANAN).
Langganan:
Postingan (Atom)